Indonesia Masa Kemerdekaan dan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi

A. MASA KEMERDEKAAN DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN (1945 – 1950)


1. Proklamasi Kemerdekaan
a)    Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik semakin terdesak. Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada 9 September 1944. Janji kemerdekaan ini ditujukan agar bisa menarik hati rakyat Indonesia agar mau membantu perang Jepang melawan sekutu.
 Ø  Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Berkaitan dengan janji yang telah dikemukakan oleh pihak Jepang, pada 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
1.     Sidang Pertama BPUPKI
Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka.
2.     Sidang Kedua BPUPKI Sidang kedua membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD).
 Ø  Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. Selanjutnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Mohammad Hatta.
b)   Peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok diawali oleh peristiwa menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus Perbedaan pendapat yang melatarbelakangi peristiwa Rengasdengklok.
c)    Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat menuju Jakarta, lalu menuju rumah kediaman Laksamana Maeda. Di kediaman Laksama inilah rumusan teks proklamasi disusun.
d)    Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Persiapan upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
e)    Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
1.    Rapat Raksasa di Lapangan Ikada. Peristiwa ini mempertemukan rakyat dengan para pemimpinnya dan sekaligus memberikan kepercayaan rakyat kepada para pemimpinnya.
2.    Tanggapan di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Yogyakarta menyatakan bergabung dengan Indonesia.

2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
a)   Pengesahan UUD 1945.
b)   Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
c)    Pembagian Wilayah Indonesia. Rapat PPKI tanggal 19 agustus 1945 memutuskan pembagian wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi di seluruh bekas jajahan Hindia Belanda. Kedelapan provinsi tersebut adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
d)   Pembentukan Kementerian.
e)    Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
f)     Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan.
Pada tanggal 23 Agustus, Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai badan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan. Sebagian besar anggota BKR terdiri dari mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho. Pada tanggal 5 Oktober berdirilah TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Supriyadi (tokoh perlawanan tentara PETA terhadap Jepang di Blitar) terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar maklumat itu, Oerip Sumihardjo segera membentuk Markas Besar TKR yang dipusatkan di Yogyakarta.

3.  Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
a. Perjuangan Fisik
1)    Insiden Hotel Yamato. Insiden ini diawali oleh tindakan beberapa orang Belanda yang mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) di tiang bendera Hotel Yamato. Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Mereka mendatangi hotel itu dan berusaha menurunkan bendera tersebut.
2)    Pertempuran Surabaya. Pertempuran Surabaya diawali dengan kedatangan Brigade 49/Divisi India ke-23 tentara Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby pada 25 Oktober 1945 di Surabaya. Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris melakukan serangan besar yang melibatkan pasukan, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
3)    Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pada tanggal 14 Oktober 1945, tersiarnya kabar bahwa Jepang telah meracuni cadangan air minum di Candi, Semarang. Dokter Karyadi selaku kepala laboratorium pusat Rumah Sakit Rakyat memberanikan diri untukmemeriksa air minum tersebut. Akan tetapi, ketika hendak melakukan pemeriksaan, Jepang menembaknya sehingga ia gugur. Peristiwa ini membuat pada pemuda Semarang marah sehingga mereka serempak menyerbu tentara Jepang.
4)    Pertempuran Ambarawa. Pertempuran Ambarawa adalah peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah. Peristiwa ini diawali dengan kedatangan tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel tiba di Semarang. Pada 20 Oktober 1945 Pada saat tentara Sekutu ingin menduduki dua desa di sekitar Ambarawa, pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol Isdiman, Komandan Divisa V Banyumas berusaha membebaskan dua desa itu. Letkol Isdiman gugur dalam peristiwa tersebut. Setelah gugurnya Letkol Isdiman, Panglima Divisi Banyumas Kolonel Sudirman terjun langsung memimpin pertempuran. Setelah berlangsung beberapa hari, pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan Indonesia berhasil mengalahkan tentara Sekutu dan menguasai kota Ambarawa. Kemenangan Indonesia pada pertempuran ini diabadikan dengan didirikannya Monumen Palagan di Ambarawa.
5)    Bandung Lautan Api. Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret Kota Bandung sengaja dibakar oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat setempat dengan maksud agar tentara Sekutu tidak dapat menggunakan kota Bandung sebagai pos-pos militer.
6)    Pertempuran Medan Area. Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal 9 Oktober 1945, Pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly tiba di kota Medan. Kedatangan tentara Sekutu ini ternyata diboncengi oleh tentara NICA yang bertujuan mengambil alih pemerintahan. Hal ini memicu munculnya perlawanan rakyat di kota Medan.
7)    Pertempuran Puputan Margarana. Pertempuran Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran antara Indonesia dan Belanda yang terjadi pada tanggal 20 November Dalam pertempuran ini, pasukan Ngurah Rai melakukan puputan atau perang habis-habisan. Mereka bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Letkol I Gusti Ngurah Rai bersama 96 orang anggota pasukannya.
8)    Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret Serangan bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia cukup kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun ibu kotanya telah diduduki oleh Belanda. 
Dampak serangan umum 1 maret 1949 :
a.  Bagi dalam negeri:
1. Mendukung proses perjuangan diplomasi;
2. Meninggikan semangat dan kepercayaan diri bangsa, baik rakyat maupun TNI yang sedang bergerilya;
b.  Bagi luar negeri:
1. Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih ada dan mampu mengadakan serangan
2. Mematahkan dan menjatuhkan moral pasukan Belanda

b. Perjuangan Diplomasi









      4.  Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan

 

a.   Republik Indonesia Serikat. Republik Indonesia Serikat (RIS) berdiri pada tanggal 27 Desember 1949 dengan Undang-Undang Dasar Sementara sebagai konstitusinya. Sesuai dengan isi konstitusi baru itu, negara berbentuk federasi dan meliputi seluruh daerah Indonesia. Yang tergabung dalam federasi ini antara lain adalah sebagai berikut. Negara bagian yang meliputi: Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Selatan, Negara Sumatra Timur, dan Republik Indonesia Satuan-satuan kenegaraan yang meliputi: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung, Riau, dan Jawa Tengah. Daerah Swapraja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.

b.   Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS) ternyata tidak sesuai dengan cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, muncul gerakan-gerakan untuk mengubah bentuk negara kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

c.    Gangguan Keamanan

1)  Pemberontakan PKI Madiun 1948. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso. Pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh TNI Di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto (Panglima Divisi H Jawa Tengah bagian timur) dan Kolonel Sungkono (Panglima Divisi Jawa Timur).

2)  Pemberontakan DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia). Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah suatu gerakan yang menginginkan berdirinya sebuah negara Islam Indonesia

·    Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita mendirikan Negara Islam Indonesia.

·    Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar

·    Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang merupakan mantan Gubernur Aceh.

·    Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang tertindas.

 

      5.  Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan

a.   Permasalahan Inflasi. Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi). Inflasi terjadi karena mata uang Jepang beredar secara tak terkendali. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengambil kebijakan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang.

b.   Blokade Laut. Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda dimulai pada bulan November Blokade ini menutup pintu keluar masuk perdagangan Indonesia. Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan.


Upaya menghadapi blokade laut :

a.   Melaksanakan Program Pinjaman Nasional. Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk Jawa dan Madura diharuskan menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian.

b.   Melakukan Diplomasi ke India Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat ton. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.

c.   Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri. Usaha mengadakan hubungan dagang ke luar negeri itu dirintis oleh Banking and Tranding Coperation (BTC), suatu badan perdagangan semipemerintah.


6.  Perkembangan Sosial Indonesia pada Masa Kemerdekaan

      Kemerdekaan telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :


a.   Kehidupan Sosial

      Sebelum kemerdekaan, telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi- bagi kelas-kelas masyarakat. Saat itu, masyarakat Indonesia didominasi oleh warga Eropa dan Jepang, sebagian besar warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang menjadi pekerja bagi para bangsawan dan penguasa. Setelah Indonesia merdeka, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dan semua warga Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.

b.   Pendidikan

      Pada masa penjajahan, kesempatan memperolah pendidikan bagi anak- anak Indonesia sangat terbatas. Dari sejumlah anak-anak usia sekolah, hanya sebagian kecil saja yang sempat menikmati sekolah. Akibatnya, sebagian besar penduduk Indonesia masih buta huruf. Oleh karena itu, segera setelah Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K)

c.   Kebudayaan

      Dalam bidang kesenian, banyak muncul lagu yang bertemakan nasionalisme yang diciptakan oleh para komponis seperti Cornel Simajuntak, Kusbini, dan Ismail Marzuki. Lagu-lagu tersebut antara lain, Bagimu negeri, Halo-Halo Bandung, Selendang Sutra, dan Maju Tak Gentar.


Kisah tentang Jenderal Sudirman



Berikan penjelasan secara singkat dan benar tabel
aktivitas individu 1 dan 2 di bawah ini! (dikerjakan secara individu). 
Fotokan hasilnya dan kirim ke Google Classroom IPS. 

Aktivitas Individu 1

Aktivitas Individu 2


Kerjakan Quiz di bawah ini pada pertemuan ke-2 minggu depan!

Posting Komentar

0 Komentar