Keadaan Alam dan Budaya Negara Mesir

Lokasi

Mesir terletak pada 25ºBT-36ºBT dan 22ºLU–32ºLU. Secara geografis, Mesir terletak di Afrika Utara dengan posisi sebagian negaranya menghadap Laut Mediterania dan Laut Merah. Negara ini berbatasan di utara dengan Laut Mediterania, di sebelah barat dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan, dan di sebelah timur dengan Laut Merah. Luas wilayah mencapai 1.500.000 kilometer persegi.



Posisi Mesir menjadi sangat penting karena adanya sebuah terusan yaitu Terusan Suez. Terusan tersebut memperpendek jarak dari Eropa ke negara- negara Asia dan Australia atau sebaliknya. Sebelum adanya terusan tersebut, perjalanan laut dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya harus mengelilingi Afrika melewati pantai barat Afrika dan lautan di selatan Afrika. Jarak tersebut tentu sangat jauh dan memerlukan waktu yang lama.

Iklim

Mesir memiliki iklim subtropis dan gurun. Hanya ada dua musim utama di Mesir yaitu musim panas yang sangat panas (hot summer) dan musim dingin yang ringan (mild winter). Musim panas berlangsung dari Mei sampai Oktober, sedangkan musim dingin berlangsung dari November sampai April.

Suhu udara di Mesir dapat dibedakan antara wilayah utama, yaitu pantai laut Mediterania dan daerah pedalaman Mesir. Di wilayah pantai Laut Mediterania, suhu udara tidak sebesar di daerah pedalamannya. Di wilayah ini, pada musim dingin suhu udara berkisar antara 9,5ºC sampai 23ºC, sedangkan pada musim panas antara 17ºC sampai 32ºC.

Di daerah pedalaman Mesir suhu udara dapat mencapai lebih dari 40ºC ada siang hari. Seperti di daerah gurun lainnya, suhu udara dapat berbeda jauh antara siang dan malam. Di wilayah gurun, siang hari di musim panas suhunya dapat mencapai 43ºC dan malam hari mencapai 7ºC, sedangkan pada musim dingin, suhu siang hari mencapai sekitar 18ºC dan malam hari dapat mencapai 0ºC.

Curah hujan di Mesir hanya sekitar 20-200 mm/tahun. Wilayah yang kering berada di bagian tengah dan selatan, sedangkan wilayah utara yang menghadap ke arah Laut Mediterania curah hujan lebih besar. Namun secara umum, curah hujan di Mesir sekitar 80 mm/tahun. Setiap tahun antara Maret dan Mei terdapat angin yang berhembus dari selatan atau barat daya. Angin tersebut panas, kering dan berdebu yang oleh penduduk lokal disebut Sirocco dan Khamsin. Angin yang kering dan panas tersebut jika melewati gurun akan membawa serta debu dan pasir. Suhu angin tersebut dapat mencapai 45ºC dan dengan kecepatan 140 km/jam dapat merusak tanaman yang dilewatinya.

 

Bentuk Bumi

Semenanjung Sinai

Semenanjung Sinai terletak di sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai terdiri atas dataran tinggi dan pegunungan.

Gurun Arabia

Daerah ini merupakan pegunungan yang kasar, sangat tandus dan bergelombang. Posisinya terletak antara Sungai Nil dan Pegunungan di tepi Laut Merah. Puncak tertingginya adalah Jabel Hemada (1977 m).

Gurun Libya

Gurun Libya merupakan sebuah permukaan daratan yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut (Depresi Kontinental). Posisi Gurun Libya berada di sebelah barat dari Sungai Nil.

Lembah Sungai Nil

Lembah Sungai Nil merupakan dataran rendah yang sangat subur. Karena itu, lembah Sungai Nil menjadi pusat aktivitas pertanian, penduduk, sumber air bersih dan irigasi. Sekitar 98 persen penduduk Mesir tinggal di Lembah Sungai Nil. Sungai Nil memiliki panjang 5.600 km dan menjadikannya sebagai sungai terpanjang di dunia.

Kondisi Geologi


Mesir memiliki sumber daya alam berupa minyak dan gas, bijih besi, posfat, mangan, lempung, gipsum, talk, asbes, timah, emas, dan zinc. Gurun Mesir menyediakan pasokan garam yang berlimpah.

Flora dan Fauna

Mesir tidak memiliki hutan. Flora yang umumnya tumbuh di Mesir merupakan pohon daerah kering tropis dan subtropis seperti pohon lontar (papyrus), palma, kayu putih (eucalyptus), akasia, dan semacam pohon cemara (cypress). Fauna yang umum dijumpai adalah domba, unta, dan keledai. Selain itu, Mesir memiliki sekitar 300 jenis burung. Hanya sedikit ditemui binatang liar seperti Hiena, Jakal, Lynx, luwak, dan babi liar. Sejenis kambing hutan dapat dijumpai di Sinai. Reptil berupa buaya dan ular juga dapat dijumpai dilembah Sungai Nil. Selain itu, berbagai jenis ikan dapat dijumpai di Sungai Nil.


Kondisi Penduduk


Jumlah penduduk Mesir mencapai 89,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Sekitar 43 persen penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan sekitar 2/3 dari penduduk tinggal di daerah delta dan lembah sungai yang subur.

Mesir adalah negara terpadat kedua di Afrika. Petani miskin yang disebut dengan Fellahin (atau kaum fellah) mencakup 40% penduduknya. Namun, hanya kurang dari 4% lahan yang cocok untuk pertanian.

Penduduk Mesir dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

1. Orang Nubian dengan ciri kulit hitam, umumnya ada di selatan
2. Orang Hamit dengan ciri kulit putih dan merupakan pendiri Mesir kuno
3. Orang Arab

Sebagian besar (90%) penduduk mesir beragama Islam, sisanya sekitar 10% beragama Kristen. Karena itu, konstitusi Mesir berdasarkan pada hukum Islam.

Kota

Kairo dan Iskandariah adalah dua kota terpenting di Mesir. Kairo, yaitu ibu kota Mesir, berpenduduk lebih dari 5.000.000 jiwa dan merupakan kota terbesar di Afrika. Iskandariah berpenduduk lebih dari 2.300.000 jiwa.

Kairo Lama mencerminkan abad kekuasaan Islam yang silih berganti di Mesir. Khan Al-Khalili, atau bazar, terletak di bagian kota tua. Para pengrajin di Khan masih terus mempraktikkan seni dan kerajinan yang masih mencerminkan motif Islam dan Mesir kuno.

Arsitektur Islam dapat dilihat dengan baik di Kairo. Masjid Al-Azhar, yang dibangun oleh seorang Jenderal bani Fatimiyah-Jauhar Al-Siqili-pada abad ke-10, akhirnya menjadi salah satu pusat studi Islam yang terbesar. Masjid Biru beroleh nama dari ubin yang menghias dinding masjid itu.

Sebuah benteng yang dibangun oleh Salahuddin juga berisi Masjid Alabaster yang dibangun selama abad ke-19. Di antara masjid termasyur lainnya adalah masjid Mehemet Ali Sultan Hasan dan Al Rifai. Polusi, ketakpedulian, air pasang naik, dan kerusakan akibat gempa tahun 1992 mengancam pondasi bangunan bersejarah tersebut.

Empat di antara universitas di Mesir terletak di Kairo-Al-Azhar, Universitas Kairo, Universitas Helwan, dan Universitas Ain Syamsi. Di Kairo juga terdapat Universitas Amerika. Al-Azhar didirikan di abad ke-10 oleh Jauhar AlSiqili, pendiri Kairo modern.

Iskandariah adalah kota terbesar kedua di Mesir, terletak di pantai Laut Tengah. Iskandariah didirikan oleh Iskandar (Alexander) yang Agung di tahun 332 sebelum Masehi.


Kota Iskandariah pelabuhan utama Mesir terletak di pantai Laut Tengah

Penggantinya adalah Dinasti Ptolemeous, membangun Pharos di Iskandariah, yaitu suatu mercu suar yang akhirnya menjadi salah satu di antara tujuh keajaiban dunia. Ptolemeous juga membangun perpustakaan besar yang telah menarik banyak sarjana, misalnya ahli matematika Euklides.

Kini Iskandariah merupakan kota pelabuhan utama Mesir. Sebagian impor dan ekspor Mesir dilakukan melalui pelabuhan Iskandariah.

Kota penting lainnya adalah Giza (pinggiran Kairo) dan kota-kota pelabuhan di sepanjang Terusan Suez-Ismailia, Suez, dan Port Said. Aswan merupakan kota yang berkembang dengan pesat sebagai akibat dibangunnya Bendungan Tinggi Aswan. Tanta adalah kota terbesar di jantung Lembah Delta.



Bahasa

Di samping bahasa Arab, di Mesir dipakai juga 4 bahasa lain. Bahasa Koptik, yang berkembang sejak Mesir kuno, dituturkan hingga abad ke-12. Bahasa Koptik hanya dipakai di dalam tata peribadatan Gereja Koptik. Bahasa Nubian dituturkan oleh penduduk yang tinggal di selatan Aswan.

Beja adalah bahasa suku nomad yang tinggal di sepanjang perbatasan Mesir-Sudan di sebelah timur Nil, sedangkan Berber adalah bahasa yang dituturkan oleh penduduk Siwa, yaitu suatu oasis di Gurun Libia. Bahasa Nubia dan Beja bukanlah bahasa tulis.

Makam dan Candi di Mesir

Banyak di antara pengetahuan kita tentang peradaban Mesir kuno didapat dari puing-puing makam yang dibangun untuk para firaun. Orang Mesir kuno percaya tentang adanya kehidupan setelah mati.

Oleh karena itu, makam ini penuh dengan berbagai barang yang tampaknya diperlukan di dalam dunia berikutnya. Dinding makam dihias dengan pemandangan kehidupan sehari-hari, yang dilukis dalam hieroglif. Banyak di antara makam ini masih dapat dilihat di sepanjang Sungai Nil. Selama berabad-abad patung Sphinx di Giza tetap tegar berdiri melawan amukan badai pasir yang ganas. Bagi orang Meisr, patung ini melambngkan masa kejayaan Mesir Kuno

Piramida Besar dan Sphinx di Giza mungkin merupakan pemandangan yang paling termasyhur di Mesir. Piramida yang terbesar dibangun bagi Cheop, atau Khufu, di abad ke-27 sebelum Masehi.

Diperlukan waktu 20 tahun untuk membangun piramida ini digunakan lebih dari 2.000.000 balok batu. Di sekitarnya terdapat banyak piramida yang lebih kecil lagi yang dibangun bagi para pengganti Cheop. Piramida ini dijaga oleh Sphinx. Sphinx sebenarnya adalah kepala seorang manusia yang bertubuh singa.




Tiga buah piramida raksasa: Cheop, Khafre, dan Menkure bertarikh abad ke-27 sebelum Masehi menjulang di antara ladang-teririgasi di Giza.

Untuk mengetahui lebih banyak sejarah Mesir, bisa dibuka link ini: https://www.sejarah-negara.com/69539/mesir/

Video Pembelajaran tentang Negara Mesir





Posting Komentar

0 Komentar