PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa
kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami
perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan
individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat.
Masyarakat selalu mengalami perkembangan, ke arah yang lebih baik
atau tidak, itu soal lain. Pastinya, kehidupan masyarakat selalu dinamis.
Dengan kata lain, perubahan sosial budaya telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat.
Apa itu perubahan sosial budaya?
Dari frase yang digunakannya sudah jelas, yaitu perubahan yang
terjadi pada aspek sosial dan kebudayaan. Pengertian singkat ini tentu belum
cukup. Kita akan merujuk pada pendapat para ahli untuk mendeskripsikan definisi
tentang perubahan tersebut.
Selain pengertian umumnya, ada pula pengertian sosial budaya
menurut para ahli yang dapat menambah gagasan mengenai pengertian secara
umumnya. Diantaranya :
A. Max Weber
Menurut buku Sociological Writings, perubahan sosial budaya
menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat dari
adanya ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya.
B. Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial termasuk
di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok dalam
masyarakat.
C. William Kornblum
Perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya secara bertahap
dalam jangka waktu yang lama.
D. J.L Gillin dan J.P Gillin
Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara atau mode hidup yang
telah diterima, bisa karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk
atau ideologi, dalam kebudayaan materil, maupun disebabkan oleh difusi atau
penemuan-penemuan baru dalam kelompok.
E. Kingsley Davis
Pendapat Davis mengenai perubahan Budaya adalah perubahan yang
mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya
interaksi yang bersifat komunikatif.
B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Berdasarkan Waktunya
1.
Perubahan Sosial
Lambat atau Evolusi
Evolusi merupakan
perubahan social yang memerlukan waktu lama dan diikuti oleh rentetan perubahan
kecil yang terjadi secara lambat. Perubahan social pada masyarakat tradisional
dapat dikategorikan mengalami perubahan lambat ini. Dalam masyarakat
tradisional perubahan yang terjadikecil dan cukup lama sehingga mereka seolah
tampak tidak mengalami perubahan.
Deskripsi Gambar:
Contoh evolusi, misalnya menggunakan uang kertas maupun uang logam sebagai alat
pertukaran dan jual beli. Sekarang bahkan kita kadang tidak perlu menggunakan
uang kertas, bisa dengan transfer melalui internet banking atau ATM. Bentuk
transaksi finansial mengalami evolusi, dari barter, uang kertas, sampai
uang digital.
argumen kami : “menurut kami perubahan sosial dalam bidang alat tukar yang sebelumnya masih menggunakan uang kertas maupun logam,dan dan masih harus cash atau tunai dalam jual beli.tapi dengan adanya teknologi modern dalam memudahkan jual beli yaitu bank. bank memudahkan dalam mentransfer uang, mudah diambil dalam keadaan mendesak, aman untuk menyimpan uang, dsb.”
2. Perubahan Sosial Cepat atau Revolusi
Revolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang
berlangsung dalam waktu cepat. Tipikal revolusi tidak hanya cepat, melainkan
juga berskala besar. Dampak dari revolusi umumnya perubahan menyeluruh pada
sendi-sendi kehidupan. Gerakan-gerakan politik revolusioner berusaha
menggulingkan sistem politik yang mapan untuk menggantinya dengan yang baru.
Artinya, revolusi dapat berorientasi pada perubahan sistem secara menyeluruh.
Revolusi Nasional Indonesia adalah
sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia
melawan Kerajaan Belanda. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan
Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949. Revolusi
Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi
antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu
oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai
dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga
pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949.
Meskipun demikian, gerakan revolusi itu
sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun
dimulainya kebangkitan nasional Indonesia. Selama sekitar empat tahun, beberapa
peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu terdapat pula pertikaian
politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini pasukan Belanda
hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera, namun gagal
mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya
perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat
tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Revolusi ini berujung pada
berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan
struktur sosial di Indonesia, di mana kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau
dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi sosial", yang
terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatera.
Sebagai contoh, revolusi industri di Inggris yang berusaha
mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin dalam proses produksi di
pabrik-pabrik. Revolusi Perancis berusaha mengubah sistem monarki menjadi
demokrasi liberal berasas persaudaraan, kesetaraan, dan kebebasan. Revolusi
agraria atau revolusi hijau berusaha mengubah tata cara pertanian dari
tradisional ke modern untuk meningkatkan hasil pertanian.
2. Berdasarkan Pengaruhnya
- Perubahan
yang pengaruhnya kecil
Perubahan berdampak kecil adalah perubahan yang tidak berpengaruh
langsung bagi kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dialami oleh salah satu
unsur budaya tanpa mempengaruhi unsur budaya yang lain. Kecilnya dampak
perubahan membuat masyarakat tidak ambil pusing. Bahkan biasanya dibiarkan
terjadi begitu saja.
Model baju wanita terbaru desain keren, trendy
dan modis, seperti baju atasan wanita, kemeja kaos dan jaket pastinya Kamu
tidak ketinggalan zaman saat mengenakannya malahan membuat kamu tampil makin
keren, stylish dan trendy. Motif baju bervariasi.sehingga dapat tampil modis
berdasarkan bentuk wajah, lekuk
tubuh, warna kulit, serta tinggi badanmu.
Misalnya, perubahan potongan dan warna rambut
anak-anak ketika libur sekolah. Semula, potongan rambutnya lumayan rapih dan
berwarna hitam. Ketika libur sekolah dua minggu, rambutnya dipotong ala
undercut dengan jambul yang dicat kemerahan. Dengan pedenya, anak tersebut naik
motor masuk gang sempit di kampung-kampung. Perubahan tersebut berskala kecil
dan tidak berpengruh bagi kehidupan sosial secara menyeluruh.
Argumen :
“Siapapun pasti akan terkagum-kagum dengan
bentuk tubuh yang terlihat makin ramping dan jenjang saat menggunakan baju
ini.Sekarang siklus FASHION selalu berubah tiap waktu/musim.Hal ini menyebabkan
dampak buruk bagi lingkungan tekanan
untuk mengurangi biaya dan waktu untuk mendapatkan produk dari mulai desain sampai
ke gerai di mal berarti mengabaikan perspektif lingkungan.”
2.
Perubahan
yang pengaruhnya besar
Perubahan berdampak besar adalah perubahan yang mengubah hampir
seluruh sendi kehidupan dan struktur sosial masyarakat yang eksis sebelumnya.
Perubahan ini berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat. Penyebab perubahan
ini umumnya berasal dari luar atau eksternal. Kondisi sosial tak menutup
kemungkinan berubah total setelah terjadi perubahan karena dampaknya yang
bagitu besar.
Deskripsi Gambar : Berbagai
perubahan pada sistem pemerintahan Myanmar menjadikan ketegangan etnis semakin
meningkat. Sejumlah perubahan terjadi di bawah kepemimpinan Thein Sein.
Hubungan Myanmar dengan dunia internasional membaik. Namun, kerusuhan berdarah
antara etnis Buddha dan etnis Muslim Rohinhnya yang menewaskan 90 orang di
negara bagian Rakhine.
Contoh lain perubahan berdampak besar, misalnya, kondisi desa Kinahrejo
di lereng Gunung Merapi yang meletus beberapa tahun silam berubah menjadi desa
wisata lava. Perubahan tersebut terjadi setelah awan panas menyapu bersih
rumah-rumah dan penduduk desa yang enggan mengungsi. Desa tersebut dan sebagian
penduduknya masih eksis, namun sistem sosialnya, termasuk mata pencaharian
warganya tidak sama seperti dulu lagi.
Argumen :
“Banyak yang menganggap bahwa perubahan demokrasi di Myanmar tak banyak berarti, terutama terkait besarnya kekuasaan militer,tetapi semua pandangan itu jauh dari kenyataan. Katanya,banyak umat islam di Rohingnya menjadi korban oleh kekuatan militer Myanmar sendiri.Contoh penindasan dari lahir sampai mati oleh militer Myanmar yang tidak bertanggung jawab. Tentara menyatakan tak bersalah dalam penyelidikan pada 2017.Kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty Internasional telah lama menyerukan para pejabat tinggi diadili karena kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap Rohingya. Semoga Umat islam di Rohingnya dapat kembali hidup tentram aman dan damai.”
3. Perubahan dilihat dari Perencanaannya
a) Perubahan yang Direncanakan/Planned Change
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki.
Banyaknya masyarakat yg menderita sakit polio maka pemerintah berupaya mengadakan perubahan, dengan cara menganjurkan masyarakat untuk membawa bayinya ke puskesmas guna di berikan vaksin polio. Mencegah polio dapat dilakukan dengan imunisasi, terutama pada anak usia bawah lima tahun (balita), melalui imunisasi polio tetes maupun imunisasi polio suntik. Misalnya, untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).
Sebagai contoh, pembangunan bandara baru di Yogyakrata. Perubahan
tersebut dikehendaki oleh pemerintah daerah sebagai solusi. Namun, bermasalah
menurut sebagain penduduk yang tanahnya akan diganti rugi dan digusur.
Masyarakat yang awalya bertani akan tersingkir dari pekerjaannya dan melakukan
pekerjaan baru atau tergusur. Perubahan lahan pertanian menjadi bandara baru
adalah perubahan yang direncanakan.
Argumen :
“Dengan adanya imunisasi polio diharapkan terjadi perubahan derajat kesehatan masyarakat.Rakyat tidak mampu dapat merasakan pengobatan gratis. Semoga kedepannya Kementrian Kesehatan bisa lebih memperhatikan kesehatan warga nya.”
b) Perubahan yang
tidak Direncanakan/Unplanned Change
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi secara spontan atau
terjadi tanpa kesengajaan. Perubahan bentuk ini bisa jadi tidak diinginkan,
namun kondisi memaksanya untuk terjadi. Perubahan tanpa rencana bisa berupa
efek samping dari perubahan yang direncanakan. Masyarakat biasanya melakukan
tindakan responsif untuk menanggulangi dampak negatif yang muncul, dan
merasakan dampak positifnya.
Deskripsi Gambar: Gelombang
Tsunami Desember 2004 terjadi setelah gempa bumi di bawah laut, sekitar 100
kilometer sebelah barat pantai Sumatra, pukul 07.59 waktu setempat. Pusat gempa
ada pada kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah dasar laut. Ada dua lempeng
kontinental yang bertumbukan. Pada garis sepanjang 1000 kilometer merupakan
peristiwa yang sangat jarang terjadi.
Pasca gempa dan tsunami 26 Desember 2004, tak bisa lepas dari satu
badan khusus bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Badan ini terbentuk, kala progres
pembangunan pasca bencana begitu lambat. Kuntoro Mangkusubroto, duduk
mengepalai badan ini.
Dalam Analisis Dinamika Kolaborasi antara Aceh dan Nias dengan
Lembaga Donor Pasca Tsunami 2004 menggunakan Drama Theory, Kuntoro menyebutkan,
tugas BRR tak ringan karena sepanjang sejarah Indonesia, bahkan dunia, belum
pernah didirikan badan khusus sebagai koordinator dan pelaksana rehabilitasi
dan rekonstruksi pasca bencana. BRR, katanya, kala itu, tidak memiliki panduan
dalam menjalankan tugas
BRR pun berupaya membangun Aceh dan Nias pasca bencana dengan
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, menerapkan struktur administrasi
dan manajemen “flat”, serta sistem pendukung yang fungsional dan ringkas.
Badan ini bergerak menjadi ‘pusat’ keluar masuk dana-dana dari
berbagai pihak. Ada dari APBN, negara atau lembaga donor baik multilateral dan
bilateral, Palang Merah Indonesia, internasional maupun dari negara lain,
termasuk dari dunia usaha. Total 900 lembaga dengan sekitar US$7,2 miliar. Dari
jumlah itu, dua per tiga bantuan dari luar negeri.
Alhasil, badan ini secara umum terbilang sukses menjalankan tugas
‘membangun Aceh kembali” kala itu. Pada 2007, badan ini mendapat acungan jempol
dari BPK atas laporan keuangan tahun 2007. Mereka mendapat opini wajar tanpa pengecualian
dari BPK.
Dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, memberikan
peringkat pertama pada laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 2006
dan 2007 buat BRR.
Setelah lebih dari lima tahun berdiri, pada 2009, BRR
menyelesaikan tugas. Dengan alokasi dana sekitar US$6,7 juta, setidaknya
terbangun, lebih 140.000 rumah, 1.759 sekolah, 363 jembatan dan 13 airport.
Kini, bencana dasyat yang menewaskan ratusan ribu jiwa dan
meluluhlantakkan Aceh ini sudah 10 tahun berlalu. Sebagai refleksi 10 tahun
tsunami ini.
Contoh perubahan tak direncanakan adalah pengembangan suatu desa
menjadi desa wisata. Para turis baik lokal maupun internasional datang ke
tempat tersebut. Tanpa direncanakan, daerah sekitar kampung tersebut menjadi
pusat souvenir. Masyarakat sekeliling desa wisata menikmati dampaknya. Namun,
beberapa tempat sekitar justru berkembang menjadi arena prostusi. Dampak yang
dipandang negatif ini muncul, mengubah kampung yang dulunya sepi jadi rame
pekerja seks.
Argumen :
“Perbaikan di setiap sudut kota membuat Aceh lebih baik lagi
dari apa yang pernah terjadi sebelumnya.Namun semua itu belum bisa menutupi
sejarah kelam “Tsunami Aceh”.Semoga Indonesia dapat lebih baik lagi dalam
menanggulangi pasca bencana..”
Perubahan berdasarkan prosesnya
a. Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke
seluruh dunia. Difusi dijadikan sebagai salah satu objek ilmu penelitian
antropologi, terutama sub-ilmu antropologi diakronik.
Proses difusi tidak hanya dilihat dari sudut bergeraknya unsur-unsur
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi saja, tetapi terutama
sebagai proses di mana unsur kebudayaan dibawa oleh individu dari suatu
kebudayaan, dan harus diterima oleh individu-individu dari kebudayaan lain.
Dalam Kepercayaan
Deskripsi Gambar : Secara
umum, dalam kepercayaan, pengaruh Hindu-Budha di Indonesia kuno sangat kuat,
misalnya di zaman kuno di Indonesia sebelum Islam datang ke Indonesia, orang
Indonesia kebanyakan memeluk agama Hindu-Budha, Animisme-Dinamisme. Dengan
kepercayaan seperti itu, mereka biasanya melakukan berbagai ritual persembahan
yang didedikasikan untuk Pencipta untuk menghindari kemalangan.
Setelah agama Islam datang ke Indonesia maka persembahan ritual
digabung dan diganti dengan syariah Islam dalam bentuk sedekah. Sampai hari ini
masih banyak yang melakukan ritual ini di tanah Jawa yang mengubah namanya
menjadi keselamatan atau syukuran yang memiliki tujuan untuk berdzikir kepada
Allah dan memberikan amal kepada sesama manusia.
Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan
yang terjadi karena dibawa oleh kelompok-kelompok manusia yang bermigrasi dari
satu tempat ke tempat lain di dunia. Hal ini terutama terjadi pada zaman
prehistori, puluhan ribu tahun yang lalu, saat manusia yang hidup berburu
pindah dari suatu tempat ke tempat lain yang jauh sekali, saat itulah unsur
kebudayaan yang mereka punya juga ikut berpindah.
Penyebaran unsur-unsur kebudayaan tidak hanya terjadi ketika ada
perpindahan dari suatu kelompok manusia dari satu tempat ke tempat lain, tetapi
juga dapat terjadi karena adanya individu-individu tertentu yang membawa unsur
kebudayaan itu hingga jauh sekali. Individu-individu yang dimaksud adalah
golongan pedagang, pelaut, serta golongan para ahli agama.
Pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok itu dapat berlangsung
dengan 3 cara, yaitu :
- Hubungan symbiotic, hubungan di mana bentuk
dari kebudayaan itu masing-masing hampir tidak berubah. Contohnya adalah
di daerah pedalaman negara Kongo, Togo, dan Kamerun di Afrika Tengah dan
Barat
- Penetration pacifique (pemasukan secara
damai), Salah satu bentuk penetration pacifique adalah hubungan
perdagangan. Hubungan perdagangan ini mempunyai akibat yang lebih jauh
dibanding hubungan symbiotic. Unsur-unsur kebudayaan asing yang dibawa
oleh pedagang masuk ke kebudayaan penemrima dengan tidak disengaja dan
tanpa paksaan.
- Penetration violante (pemasukan
secara kekerasan/tidak damai), Pemasukan secara tidak damai ini terjadi
pada hubungan yang disebabkankarena peperangan atau penaklukan. Penaklukan
merupakan titik awal dari proses masuknya kebudayaan asing ke suatu
tempat. Proses selanjutnya adalah penjajahan, di sinilah proses pemasukan
unsur kebudayaan asing mulai berjalan.
Proses difusi terbagi dua macam, yaitu:
- Difusi langsung, jika unsur-unsur kebudayaan
tersebut langsung menyebar dari suatu lingkup kebudayaan pemberi ke
lingkup kebudayaan penerima.
- Difusi tak langsung terjadi apabila unsur-unsur dari kebudayaan
pemberi singgah dan berkembang dulu di suatu tempat untuk kemudian baru
masuk ke lingkup kebudayaan penerima.
b. Alkulturasi
Akulturasi (acculturation atau culture contact) didefinisikan
sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan
sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri. Secara singkat, pengertian akulturasi adalah bersatunya
dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Dalam ranah penelitian tentang hal ini, terdapat lima kelompok
masalah berkaitan dengan akulturasi, yaitu :
- Masalah mengenai metode-metode untuk
mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam
suatu masyarakat;
- Masalah yang berhubungan dengan unsur-unsur
kebudayaan asing apa yang mudah diterima, dan unsur-unsur kebudayaan asing
apa yang sukar diterima oleh masyarakat penerima;
- Masalah menyangkut unsur-unsur kebudayaan
apa yang mudah diganti atau diubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah
diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing;
- Masalah berkaitan dengan individu-individu
apa yang suka dan cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan
lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing;
- Masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial
yang timbul sebagai akibat akulturasi.
Kereta Singo Barong (Cirebon)
Deskripsi Gambar : Kereta
Singa Barong, yang dibuat pada tahun 1549, merupakan refleksi dari persahabatan
Cirebon dengan bangsa-bangsa lain. Wajah kereta ini merupakan perwujudan tiga
binatang yang digabung menjadi satu, gajah dengan belalainya, bermahkotakan
naga dan bertubuh hewan burak.
Belalai gajah merupakan persahabatan dengan India yang beragama
Hindu, kepala naga melambangkan persahabatan dengan Cina yang beragama Buddha,
dan badan burak lengkap dengan sayapnya, melambangkan persahabatan dengan Mesir
yang beragama Islam.
Kereta ini dibuat oleh seorang arsitek kereta Panembahan Losari
dan pemahatnya Ki Notoguna dari Kaliwulu. Pahatan pada kereta itu memang detail
dan rumit. Mencirikan budaya khas tiga negara sahabat itu, pahatan wadasan dan
mega mendung mencirikan khas Cirebon, warna-warna ukiran yang merah-hijau
mencitrakan khas Cina. Dalam kereta itu, tiga budaya (Buddha, Hindu, dan Islam)
digambarkan menjadi satu dalam trisula di belalai gajah.
c. Asimilasi
Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila
ada golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang
berbeda-beda yang saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang
lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing
berubah sifatnya yang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi
unsur-unsur kebudayaan campuran. Ringkasnya, pengertian asimilasi adalah
bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru.
Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas
dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang
mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan
diri dengan kebudayaan mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas
tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan
mayoritas.
Asimilasi ini umumnya dapat terjadi apabila ada rasa toleransi dan
simpati dari individu-individu dalam suatu kebudayaan kepada kebudayaan lain.
Sikap toleransi dan simpati pada kebudayaan ini dapat terhalang oleh beberapa
faktor, yaitu :
- Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan
yang dihadapi
- Sifat takut terhadap kekuatan dari
kebudayaan lain
- Perasaan superiorSalah satu contoh proses asimilasi adalah
program transmigrasi yang dilaksanakan di Riau pada masa pemerintahan Orde
Baru.
Hari libur di Indonesia yang paling sering adalah hari
Minggu. Jika kita mendengar istilah akhir pekan, maka yang muncul di pikiran
adalah hari Sabtu dan Minggu. Sabtu sebagai awalnya, Minggu sebagai puncaknya.
Mengapa hari Minggu libur? Kalo dipikir secara kritis, kita, pertama-tama harus
sadar bahwa Minggu Libur ada sejarahnya. Minggu libur adalah hasil dari
kesepakatan. Konon, tradisi Minggu libur berasal dari barat. Ya, saya sangsi
kalo Minggu libur adalah budaya asli Indonesia. Minggu libur adalah contoh
asimilasi.
Awal mula sejarah ditetapkannya hari Minggu sebagai hari
libur adalah berasal dari tradisi Romawi kuno di Italia. Menurut bangsa Romawi,
hari yang mengawali setiap pekan adalah Minggu dan bukan hari Senin. Hal ini
berlaku di hampir seluruh negara di dunia, kecuali beberapa negara muslim
seperti Arab yang menerapkan Jumat sebagai hari liburnya.
Dahulu orang Romawi kuno melakukan kegiatan beribadah pada
hari Minggu, saking tidak inginnya melewatkan ibadah, mereka menghentikan
segala kegiatan untuk beribadah dan ditandai dengan warna merah. Oleh karena
itu ditetapkannya hari Minggu sebagai hari libur dan menandai hari Minggu juga
hari bersejarah lainnya dengan warna merah.
0 Komentar